
Dimulai dari suhu air yang digunakan untuk mencuci, bila pakaian dalam tersebut kotor bekas dipakai orang lain misalnya maka ada baiknya pakaian direndam dengan suhu
air yang lebih panas.
"Kalau yang pakai nggak gonta-ganti ya biasa saja juga, nggak apa-apa. Kalau mau aman pake air panas juga nggak masalah," ujar dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, dari D&I Skin Centre Bali
Penyakit seperti hepatitis atau penyakit kulit lainnya diketahui bisa menular lewat keringat oleh karena itu memang disarankan untuk tidak berbagi barang pribadi termasuk pakaian dalam antar individu. dr Abraham Arimuko, SpKK, dari RSPAD Gatot Soebroto mengatakan jika memang pakaian dalam tak dipakai bergantian maka mencuci dengan air biasa sudah cukup.
Setelah mencuci lalu tahap selanjutnya adalah menjemur baju. Pada musim hujan udara lebih lembab sehingga pakaian akan lebih sulit kering. Tapi meski demikian dokter tetap menyarankan untuk sebisa mungkin menjemur di bawah terik matahari.
Mengeringkan pakaian di dalam ruangan karena mungkin takut hujan bisa dilakukan namun hal tersebut tak sebaik bila pakaian dikeringkan di luar ruangan. dr Nyoman mengatakan pakaian yang mengering di luar ruangan bisa lebih sedikit memiliki bakteri karena sinar matahari membunuhnya.
"Menjemur di luar ruangan itu selain mengeringkan juga untuk membunuh bakteri. Kalau menjemur di dalam ruangan sebenarnya nggak masalah sih, tapi nggak maksimal untuk membunuh bakterinya, hanya untuk mengeringkan saja," ucap dr Nyoman.
Berkaitan dengan hal tersebut, Professor David Denning dari National Aspergillosis Centre, Manchester, mengatakan menjemur pakaian di dalam ruangan dapat mengakibatkan udara ruangan menjadi lembab. Nah, udara yang lembab ini bisa membuat ruangan jadi tempat berkembang biak ideal bagi fungus yang tak baik untuk kesehatan pernapasan karena dapat memicu infeksi paru bila terhirup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar