Semarak perayaan HUT RI ke-70 tak hanya dirasakan di Indonesia. Para
WNI yang berada di luar negeri juga turut meramaikan hari kemerdekaan
Indonesia ini.
Seperti yang terlihat di Kairo, Mesir, dalam
keterangan pers yang dirilis KBRI Kairo, Senin (17/8/2015). Meski bulan
Agustus merupakan
puncak musim panas di Mesir dengan suhu dapat mencapai
lebih dari 40 derajat Celcius, hal ini tak menghalangi para WNI untuk
berpartisipasi merayakan kemerdekaan RI.
Semangat perayaan
kemerdekaan ini diisi dengan rangkaian perlombaan olahraga dan permainan
yang diikuti oleh semua elemen masyarakat di Mesir. Dari mahasiswa,
keluarga besar KBRI Kairo, pelajar hingga pekerja migran. Para peserta
berkompetisi dalam berbagai cabang olahraga antara lain futsal, basket,
voli, tenis meja, sepak takraw dan beragam permainan lainnya.
Warga
Indonesia menyambut antusias berbagai kompetisi yang diselenggarakan
tahun ini. Namun, berbeda dengan pesta kemerdekaan di tempat lain, KBRI
Kairo memberi sentuhan lokal dalam peringatan kemerdekaan di Mesir ini.
Untuk cabang olahraga futsal, 16 tim yang berkompetisi diwajibkan
menggunakan nama penggemar klub sepakbola ternama (fans club base).
Alasan
utama adalah untuk mengakrabkan dan menghilangkan sekat kesukuan yang
berpotensi menimbulkan friksi dan perseteruan fisik karena dalam futsal
tumbukan fisik antar pemain akan sering terjadi. Maka terjadilah
pertandingan antara Fans Club Barcelona melawan Fans Club Milan, atau
antara Fans Club Al-Ahly (klub sepakbola ternama Mesir) melawan Fans
Club Liverpool.
"Yang membuat para peserta sangat antusias dalam
cabang olahraga futsal, karena KBRI Kairo sebagai panitia memberikan
hadiah bagi pemenang futsal berupa domba ukuran besar untuk pemenang
pertama dan kambing ukuran sedang untuk pemenang kedua," tulis rilis
tersebut.
Lomba yang tak kalah menariknya dan kental dengan
sentuhan lokal adalah lomba kecepatan makan roti ish dengan fuul sebagai
pelengkapnya. Roti ish adalah sejenis roti khas Mesir berbentuk bundar
pipih. Sedangkan fuul berasal dari kacang fava yang ditumbuk kasar.
Kedua hidangan khas Mesir ini dapat dikatakan menjadi makanan pokok
bangsa Mesir.
Panitia lomba mensyaratkan peserta menghabiskan 5
roti ish dan satu mangkuk ukuran sedang fuul dalam waktu 10 menit. Lomba
yang diikuti oleh 25 orang pelajar dan mahasiswa tersebut berlangsung
seru dan meriah dengan teriakan pemberi semangat dari para pendukung.
Keriuhan
dan kegembiraan para pendukung dan panitia lomba muncul saat pemenang
pertama berhasil menghabiskan 5 roti ish dan fuul hanya dalam waktu 1
menit 6 detik. Padahal umumnya untuk menghabiskan 3 roti ish dan fuul
dalam mangkok ukuran sedang dibutuhkan waktu 10 menit, karena tekstur
fuul yang besar, kenyal dan memerlukan kunyahan yang cukup agar dapat
ditelan tanpa khawatir tersedak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar