Jumat, 15 Januari 2016

Rahmat Tak Berdaya Lihat Kakaknya Terkapar di Bom Sarinah

Rahmat Tak Berdaya Lihat Kakaknya Terkapar di Bom Sarinah
Kondisi Rais (37 tahun), kurir Bangkok Bank --sebelumnya disebutkan sekuriti Starbucks Coffee, hingga kini masih dalam keadaan koma.
Kerabat korban, Istiqamah Yusuf (35) mengatakan, kondisi Rais masih naik-turun dan dalam pemantauan intesif dokter.

"Belum stabil kondisinya, jam 4.00 sore tadi sempat ngedrop, denyut

nadinya sempat tidak ada, terus naik lagi," ujar Istiqamah usai membesuk korban di RS Abdi Waluyo, Jakarta, Jumat malam, 15 Januari 2015.
Menurut Istiqamah, Rais mengalami luka tembak di kepala. Bahkan pada saat kejadian, saat itu Rais sedang bersama adiknya, Rahmat, yang sama-sama bekerja di Bangkok Bank, dan kebetulan sama-sama berada di lokasi.

"Kebetulan dia (Rais) dengar bom meledak, dia ikut keluar, ada tembakan dan dia terkena," ujar Istiqamah.
Rahmat, sang adik, melihat langsung kakaknya terkena tembakan pelaku. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena tidak diizinkan kepolisian mendekat ke lokasi.
"Dia (Rahmat) sekarang agak trauma juga, dia melihat abangnya kena tembak, tapi tidak bisa berbuat apa-apa," kata dia sembari berharap agar kondisi Rais segera stabil dan siuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini