Minggu, 13 September 2015

Ferry Seharusnya Naik Haji 2009, Namun Tertunda Karena Pekerjaan

Ferry Seharusnya Naik Haji 2009, Namun Tertunda karena PekerjaanDi antara 7 korban meninggal akibat kecelakaan crane di Masjidil Haram, makkah ada nama Ferry Mauluddin. Ferry sebenarnya sudah bisa beribadah haji tahun 2009 silam namun tertunda karena urusan pekerjaan.
"Dia udah daftar lama sebelum nikah, tahun 2009 dia ikut dari Bank Mandiri. Tahun 2010 sudah ditawarin untuk berangkat tapi karena dia baru keterima kerja di Newmont, nggak enak minta cutinya akhirnya ditolak, tahun 2011 ditawarin lagi untuk berangkat tapi ditolak karena baru pindah ke Freeport," kata adik bungsu Ferry, Rosita saat berbincang di kediaman Ferry, Jl Kahuripan Blok E3/40 No 15, Bekasi, Minggu (13/9/2015).


Akhir tahun 2014, Ferry kembali diingatkan pihak bank untuk beribadah haji di tahun ini. Jika tidak, maka ia harus menunggu 10 tahun lagi. Akhirnya, setelah bekerja full pada Lebaran tahun ini, Ferry mengajukan cuti untuk beribadah haji dan masuk dalam rombongan kloter 12 embarkasi Bekasi.
Sama seperti ibu dan istri Ferry, Rosina juga tak merasakan firasat apa-apa sebelum kepergian Ferry. Ia hanya sempat berbicara banyak hal dengan kakaknya itu di bulan Ramadan tahun ini.
"Kak Ferry orangnya suka bercanda bahkan meski di Papua dia selalu perhatian sama orang tua apalagi sama papa. Kalau telepon bisa berjam-jam. Bahkan pas cuti kemari kak Ferry dengan sabar bantuin papa, papa juga lagi sakit," sambungnya.

Kini, ia terus menemani ibu dan kaka iparnya untuk tabah menerima kepergian kakaknya. Ia tahu betapa sulitnya Linda mendapatkan informasi soal kepastian kondisi Ferry di Arab. Simpang siurnya jumlah dan nama korban membuat mereka tak bisa tidur nyenyak.
Kepastian soal kondisi Ferry baru didapatkan pagi ini melalui pegawai Departemen Agama di Arab serta pegawai Departemen Agama dari Bekasi. Terkait sulitnya mendapat informasi kondisi korban ini, Linda, istri Ferry berharap pemerintah bisa lebih tanggap menghubungi keluarga korban.

"Penginnya pemerinta bisa lebih informatif dalam memberikan kabar untuk keluarga jemaah haji di Indonesia," ucap Linda.
Terakhir, ia berharap jenazah suaminya bisa dipulangkan ke Indonesia. Namun, pemerintah sudah menetapkan seluruh korban kecelakaan crane akan dimakamkan di Makkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini