
"Layanan ini telah sukses kami uji coba dan rencananya akan kami rilis paling cepat kuartal ketiga tahun ini," kata Adita Irawati, Vice President Corporate Communications Telkomsel, di Wisma Mulia, Jakarta, Kamis (25/6/2015.
Layanan VoLTE dan VoWiFi berbasis Network Function Virtualization (NFV). Dalam uji cobanya bersama Huawei di kantor Telkomsel, panggilan telepon yang dihasilkan mengeluarkan suara yang jernih.
VoLTE dan VoWiFi memproses jaringan komunikasi berdasarkan 4G LTE Internet Protocol sehingga dapat memberi kualitas definisi tinggi pada panggilan telepon (HD Voice) dan definisi tinggi panggilan video (HD Video).
Vice President Technology & System Telkomsel, Ivan C. Permana menjelaskan, teknologi VoWiFi bisa memungkinkan pelanggan melakukan panggilan telepon tidak menggunakan BTS Telkomsel tetapi memakai jaringan WiFi yang sudah terkoneksi oleh pelanggan.
"WiFi Calling ini seamless. Kalau sedang terkoneksi WiFi, panggilan telepon langsung dihubungkan ke WiFi dan tidak terkoneksi dengan BTS Telkomsel," kata Ivan dalam kesempatan yang sama.
Telkomsel belum mau langsung mengkomersialisasikan fitur VoLTE dan VoWiFi ini saat peluncuran 4G perdana di 1.800 MHz pada 6 Juli nanti, karena masih harus mengatur pola tarif untuk telepon, data (Internet), juga biaya interkoneksi.
Adita mengatakan, selama ini interkoneksi diterapkan pada layanan dasar telekomunikasi. Sejauh ini belum ada regulasi interkoneksi data.
"Kami masih pikirkan untuk tarif. Bagaimana soal interkoneksi data ini, kami serahkan ke regulator. Jadi layanan ini baru sebatas untuk komunikasi antar sesama pelanggan Telkomsel saja," katanya.
Teknologi VoLTE telah dikomersialkan oleh 60 operator telekomunikasi di dunia, sementara teknologi VoWiFi baru diadopsi oleh empat operator di dunia.
"Telkomsel bisa dibilang yang pertama di Asia Pasifik," kata Ivan. Meski begitu ia mengakui adopsinya masih belum masif karena keterbatasan handset.
"Sejauh ini baru smartphone baru semisal iPhone 6 dan Galaxy S6 saja yang sudah bisa. Dari total 140 juta pengguna di jaringan Telkomsel, handset yang sudah mendukung baru 10 ribu unit," ungkapnya.
Di Indonesia selain Telkomsel, Smartfren juga sedang menyiapkan teknologi ini dengan menggandeng penyedia infrastruktur ZTE dan Nokia lalu dikomersialkan pada kuartal empat 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar